PAMERAN FOTO “DIBALIK KONFLIK TENURIAL”

Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN) didirikan pada tanggal 05 Oktober 1989 di Bogor. LATIN merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berdedikasi untuk mempromosikan dan mendukung pengelolaan sumberdaya alam yang adil dan beradab bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumberdaya alam khususnya hutan. LATIN menyebutnya sebagai Sosial Forestri atau yang kini banyak dikenal sebagai sistem pengelolaan hutan ‘perhutanan sosial.’ Kegiatan yang dilakukan oleh LATIN sedapat mungkin menggunakan pendekatan tersebut untuk mencapai tujuan akhir yaitu menjunjung tinggi semangat keadilan dan demokrasi.

1. Mewujudkan kemandirian pada masyarakat yang hidup di sekitar hutan dan tergantung pada hutan sebagai sumber kehidupan. 
2. Mendukung kemitraan antar pemangku kepentingan dan pemberian akses kepada masyarakat. 
3. Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk mengembangkan kemandirian dalam pengelolaan hutan. 

Selama Desember 2020 sampai dengan Januari 2021, LATIN telah melakukan Rapid Assessment yang berjudul “Kehutanan 2045 adalah Sosial Forestri”. Dalam kajian wacana dan pemikiran tersebut berbicara tentang tantangan dan arah Sosial Forestri di Indonesia.  Kegiatan yang didukung oleh Ford Foundation/CLUA yakni melakukan wawancara dengan berbagai stakeholders dan melakukan perbincangan terkait arah dan tantangan Sosial Forestri di Indonesia kedepan. Beberapa rekomendasi telah diusulkan oleh lebih dari 100 orang yang diwawancara, baik yang berasal dari lembaga pemerintah (antara lain KLHK, Kementerian Desa PDTT, Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi), akademisi, pelaku usaha, politisi, organisasi masyarakat sipil maupun kelompok pemuda (kaum millennial). Dalam Rapid Assessment tersebut, LATIN membayangkan tentang kondisi Sosial Forestri di Indonesia pada tahun 2045 sebagai Wana Kayana Sembada yakni hutan yang kaya dan rakyat yang makmur, mandiri dan tangguh. 

LATIN menggunakan istilah “Sosial Forestri“ untuk menjelaskan berbagai konsep, pendekatan dan program yang berkenaan dengan pengakuan hak-hak rakyat, pemberian akses kepada rakyat untuk pelestarian hutan, reforestasi, penyelesain konflik tenurial, pembangunan desa, peningkatan kesejahteraan rakyat dan penguatan resiliensi rakyat. (Kehutanan 2045 adalah Sosial Forestri, 2020).

Untuk itu LATIN merancang pameran fotografi untuk menggali Sosial Forestri sebagai nawacita sistem pengelolaan hutan lestari yang dilaksanakan masyarakat dalam kawasan hutan negara atau hutan hak/hutan adat untuk meningkatkan kesejahteraannya, keseimbangan lingkungan, dan dinamika sosial budaya menuju 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045. Sehingga masyarakat lebih mengenal dan mendapatkan visualisasi kondisi transformasi Sosial Forestri melalui fotografi. Pameran fotografi ini dilakukan sebagai salah satu rangkaian dalam penyusunan buku foto yang akan diterbitkan pada akhir tahun 2023.